Toilet yang Pas untuk Tiny House

Ketika para tiny house builder membahas tentang tiny house, sebagian besar dari mereka fokus pada satu hal yaitu berbicara tentang toilet di tiny house.
Mengapa Toilet Menjadi Masalah Besar?
Ketika membangun rumah tradisional, toilet menjadi kebutuhan yang cukup mendasar. Namun jika Anda berbicara tentang bangunan yang memungkinkan rumah Anda untuk bergerak, Anda harus mempertimbangkan semua opsi untuk saluran air karena tiny house beroda tidak terhubung dengan saluran air tradisional dan selokan / septik. Di dunia rumah mungil, toilet sebenarnya dianggap barang mewah bagi pemilik yang tertarik untuk menghemat ruang dan menghemat uang.

Hal-hal yang Perlu Dipertimbangkan
1. Biaya
Toilet kompos buatan tangan dapat dibangun dengan harga lebih murah daripada toilet pada umumnya. Anggaran Anda dapat dipengaruhi oleh pilihan Anda, jadi pilihlah dengan bijak.

2. Bau
Banyak orang khawatir tentang bau toilet mereka, tergantung pada jenis apa yang mereka pilih. Lakukan riset! Toilet kompos jika digunakan dan dimaintain dengan benar tidak akan berbau.

3. Opsi Pengosongan
Pastikan Anda memiliki seseorang yang tinggal di rumah mungil Anda yang merasa nyaman mengosongkan limbah, apakah sedang dikeringkan di luar atau dibawa ke tumpukan kompos. Jika tidak ada yang nyaman untuk mengosongkan kotoran dari toilet, pilih toilet konvensional dan rencanakan untuk memasang pipa dan septic tank.

4. Ruang
Bergantung pada jenis dan merek, beberapa toilet bisa berukuran besar karena menampung limbah di tangki mandiri. Pilihan lain dapat dibangun sesuai luasan ruang kamar mandi Anda. Hal ini menjadi pertimbangan prioritas ketika membangun tiny house di bawah 36 meter persegi.

Jenis - jenis toilet :
1. Homemade Composting Toilet
Ini adalah opsi yang paling murah dan paling mudah untuk dirawat, namun inilah yang paling membuat orang takut. Anda bisa menggunakan apa saja dari ember dengan kursi busa untuk membangun kotak yang diatur dengan kursi toilet tradisional dan menggunakan serbuk kayu untuk menutupi bau.

2. Working Composting Toilet
Ini adalah pilihan yang lebih mahal, tetapi memiliki pemeliharaan minimal dan dengan demikian merupakan pilihan yang sangat populer di kalangan tiny house builder. Bentuknya lebih besar karena bisa menampung kotoran di bagian bawah toilet, sementara remote menyimpan sampah di lokasi yang terpisah - biasanya di luar atau di bawah lantai rumah

3. Incinerator
Investasi mahal lainnya, tetapi memungkinkan pemilik untuk tidak usah mengkhawatirkan pengosongan kompos. Jenis toilet ini membakar limbah menjadi endapan abu namun memerlukan sejumlah besar energi listrik untuk menjalankannya.

4. Pembilasan Tradisional
Ini seperti yang biasa digunakan orang yang dibilas dengan air dan terdapat saluran pembuangan atau septic tank untuk menampungnya

5. RV Toilet
Untuk opsi ini, Anda akan membutuhkan tangki penampung dan tempat untuk mengolahnya ketika diisi. Itu memang menggunakan air minimal per siram tetapi Anda harus mempertimbangkan kertas toilet khusus sehingga cepat membaur di tangki penampung Anda.

6. Dry Toilet
Toilet jenis ini menggunakan kartrid yang diisi dengan pelapis perak yang, ketika dibilas, membungkus limbah SUPER dengan ketat untuk mencegah bau keluar. Setelah liner penuh, Anda cukup mengosongkannya dan mengganti kartrid. Toilet ini lebih murah untuk dipasang, tetapi biaya perawatannya yang harus dipertimbangkan.

Apa Pilihan Anda? 
Masyarakat indonesia yang sudah terbiasa menggunakan toilet konvensional dengan metode penyiraman dan ada septic tank untuk menampung kotoran mungkin akan merasa aneh saat menggunakan jenis toilet lainnya seperti composting toilet menggunakan serbuk kayu. Namun jika ingin mencoba sesuatu yang baru yang lebih ramah lingkungan dan lebih menghemat air, tidak ada salahnya untuk mencoba beberapa jenis toilet lainnya seperti yang sudah disebut di atas

source : tinyhouseblog.com

Komentar

Postingan Populer