Seperti apa rasanya tinggal di sebuah tiny house?

Seperti apa sih rasanya tinggal di sebuah tiny house?
Sara, Austin (suami) dan kedua anaknya memutuskan untuk tinggal di sebuah tiny house Bus sejak tahun 2016. Menjalani kehidupan di sebuah tiny house Bus memiliki plus minus tersendiri. Banyak orang yang bertanya seperti apa rasanya? apakah itu terasa kecil? Apakah keluarga mereka menikmatinya? Apakah anak-anak menyukainya?
Jawabannya adalah mereka menyukainya, bahkan sangat menyukainya. Tentu saja ada beberapa hal-hal yang harus kita biasakan. Berikut ini cerita Sara dan keluarganya tentang kehidupan di sebuah tiny house Bus

PLUS :
- Mudah dibersihkan.
Karena luasannya yang tidak terlalu besar, rumah mungil bisa dengan mudah dan cepat dibersihkan 
- Lebih banyak waktu bersama.
Kami menghabiskan lebih banyak waktu bersama sebagai sebuah keluarga. Saat tinggal di sebuah tiny house semua anggota keluarga sering bahkan hampir selalu berada di ruangan yang sama pada saat yang bersamaan. Sara menikmati mengawasi anak-anak bermain bersama lebih sering dari sebelum mereka pindah ke tiny house dan Sara menemukan bahwa ia dan Austin menghabiskan lebih banyak waktu berkencan dan berkumpul bersama setelah anak-anak tidur.
- Lebih hemat.
Keluarga mereka cukup terkejut karena biaya hidup yang dikeluarkan ¼ lebih sedikit dibanding saat sebelum mereka pindah ke sebuah tiny house.
- Mengurangi stress.
Berhubungan langsung dengan semua poin di atas. Hidup mereka lebih bahagia dan lebih bebas.
- Sering menghabiskan waktu di luar.
Keluarga Sara menghabiskan lebih banyak waktu di luar. Halaman rumahnya dipagari sehingga anak anak bisa bebas bermain di luar rumah. Mereka makan di meja piknik yang diletakkan di luar rumah dan suaminya sering mengerjakan pekerjaan rumah di halaman rumah sehingga sebagian besar waktu keluarga Sara dihabiskan di luar rumah.

MINUS:
Segala hal pasti ada baik buruknya, termasuk tinggal di sebuah tiny house. Meskipun banyak hal baik yang terjadi saat tinggal di rumah mungil bukan tidak mungkin tidak ada hal buruk yang mengikutinya. 
- Lebih sedikit ruang
Jika tidak terbiasa meletakkan beberapa barang di ruangan sempit, tinggal di sebuah tiny house akan menjadi suatu yang buruk. Apalagi jika barang – barang di rumah sangat banyak dan susah diorganisir.
- Binatu.
Mesin cuci yang dimiliki cukup kecil sehingga keluarganya harus mencuci pakaian mereka setiap hari. Jika pakaian kotor mulai menumpuk, seluruh rumah mulai terasa kacau dan berantakan.
- Lebih banyak kekacauan.
Sara mengatakan jika keluarganya menghabiskan lebih sedikit waktu untuk membersihkan dan itu benar. Tetapi juga benar bahwa 3 mangkuk, sendok, kotak sereal kosong, dan tas belanja membuat rumah juga cepat terlihat berantakan. Setelah perjalanan berkemah baru-baru ini, rumah itu sangat berantakan sehingga hampir tidak ada ruang untuk berjalan.
- Bad moods.
Ketika salah satu dari kita (termasuk anak-anak) dalam suasana hati yang buruk, kita semua menderita. Tidak ada pintu untuk dibanting, tidak ada kamar untuk menyendiri dan menangis.
Sebenarnya, sebagian besar hal yang mereka keluhkan bukanlah masalah besar dan Sara suka kebiasaan yang mereka hadapi seperti segera membersihkan kekacauan, membeli apa yang benar-benar dibutuhkan, belajar segera mengatasi konflik, menyadari pentingnya menghemat energi, menghabiskan lebih banyak waktu di luar daripada di dalam rumah dan menikmati kebersamaan dengan keluarga
source : tinyhomedream

Komentar

Postingan Populer