Inspiratif! Bocah 13 Tahun ini Sudah Punya Tiny House Sendiri

Luke Thill
Apakah anda masih ingat apa pencapaian anda ketika berumur 13 tahun? Mungkin sebagian besar akan menjawab masuk ke sekolah favorit, memenangkan lomba dan mendapat penghargaan, atau mendapat peringkat 1 di sekolah. Namun Luke Thill, bocah 13 tahun ini sudah punya tiny house pribadi di usianya masih sangat muda
Tiny House ini bukan sekedar rumah mainan, atau rumah yang akan runtuh ketika ditiup angin. Luke bahkan sudah pernah diundang sebagai pembicara di sebuah festival di Colfax dan menceritakan pengalamaannya saat membangun tiny house miliknya.
Anak laki laki yang baru duduk di kelas delapan Sekolah Menengah Pertama Dubuque ini menyebut tiny house di halaman belakang rumah orang tuanya sebagai "starter home". Dia membangunnya seharga $ 1.500 atau sekitar 19,9 juta rupiah dengan memotong rumput, mengumpulkan uang secara online, mengumpulkan bahan reklamasi dan barter untuk kerja. Tetangganya membantu dalam proses instalasi listrik. Seorang kenalan juga membantunya meletakkan karpet di kamar tidur.
Luke menggunakan sisa bahan bangunan dari rumah neneknya dan pintu depan dari teman pamannya. "Saya menyukai sesuatu yang minimalis," katanya, sebuah ungkapan yang terdengar jauh lebih tua dari anak usia 13 tahun. "Dan saya ingin memiliki rumah tanpa biaya cicilan bulanan yang besar."

Anda membangunnya, Anda memilikinya
Ayah Luke Thill, Greg, mengatakan kepadanya saat memulai proyek tersebut 18 bulan yang lalu bahwa jika dia akan melakukannya ada aturan sederhana: mengumpulkan uang, membangunnya dan memilikinya. Greg Thill mengatakan bahwa dia bekerja sama dengan anaknya untuk membimbingnya, tapi Luke banyak belajar sendiri. Membingkai struktur dan kabel, serta membuat rencana anggaran yang sulit. "Ini adalah kesempatan bagi seorang anak untuk melakukan sesuatu yang berguna selain bermain video game atau olahraga dan bisa memberikan pelajaran hidup." Ujar Greg
Luke mengatakan rumahnya yang lebarnya 1.7 m dan panjangnya 3 m termasuk loteng, 75%nya terbuat dari bahan daur ulang termasuk beberapa jendela. 
Di dalam rumahnya terdapat area dapur kecil dengan meja dan rak penyimpanan. Di bawah meja terdapat penyimpanan piring dan kulkas mini. 
Di sudut ruangan terdapat sebuah TV dan sofa yang di dalamnya bisa dijadikan tempat penyimpanan. 
Selain itu jika ingin mengerjakan pekerjaan rumah atau membutuhkan sebuah meja untuk makan, di dinding dekat sofa terdapat meja flip-down yang bisa diinstal dengan mudah saat ingin digunakan dan bisa diletakkan kembali di dinding jika tidak digunakan. 
Di ujung ruangan terdapat tangga mengarah ke kamar tidur yang terdapat di loteng lantai atas. Kamar tersebut sangat kecil dan memang cocok untuk anak usia 13 tahun. Dia tidur di rumah mungilnya beberapa hari dalam seminggu, melakukan pekerjaan rumah di sana sepulang sekolah dan mengajak teman-temannya bermain di rumah mungilnya.
"Tiny house ini adalah rumah pertama saya. Saya akan mengumpulkan lebih banyak uang dan membangun tiny house yang lebih besar suatu hari nanti." Dalam beberapa tahun, dia berharap bisa membangun tiny house yang lebih besar di trailer sehingga dia bisa membawanya untuk hidup dimanapun yang diinginkan. "Saya ingin menunjukkan kepada semua orang bahwa membangun tiny house di usia muda adalah sesuatu yang mungkin” kata Luke.

Komentar

Postingan Populer